USAID-MADANI
Mulai dari bulan Maret 2020 Sabadesa dipercaya oleh Program MADANI didukung oleh USAID dan dilaksanakan oleh FHI360 untuk menjadi Mitra Utama yang bertujuan untuk memperkuat akuntabilitas pemerintah dan keberagaman sosial di Indonesia melalui peningkatan kapasitas, legitimasi dan keberlangsungan Organisasi Kemasyarakatan/Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) di Kabupaten Sukabumi


Pengukuran Indeks Kinerja Organisasi
Mengukur kondisi eksisting sumber daya dan sistem kerja organisasi
Proses pengukuran indeks kinerja organisasi di ukur dari 5 (lima) domain yaitu efektifitas, efisiensi, relevansi, ketahanan dan keberlanjutan organisasi. Dari hasil pengukuran tersebut menghasilkan rekomendasi kegiatan dalam bentuk rencana aksi peningkatan kapasitas organisasi sesuai level yang di butuhkan.

Launching Program Madani
Diseminasi Pelaksanaan Program USAID MADANI 2020 – 2023 dan Diskusi Tata Kelola Pemerintahan Kolaboratif di Kabupaten Sukabumi
USAID MADANI, program lima tahun kerjasama Pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat yang bertujuan meningkatkan akuntabilitas pemerintah dan situasi toleransi di masyarakat melalui penguatan peran masyarakat sipil di tingkat kabupaten/kota di Indonesia telah memasuki masa implementasi di Kabupaten Sukabumi sejak Januari 2020.

Rapat Koordinasi Bapeda Kab.Sukabumi
Stakeholder analisis
Menindak lanjuti hasil launcing program madani bersama Bapeda Kabupaten Sukabumi untuk pendalaman isu tematik akselerasi upaya para pihak dalam menekan AKI/AKB (Angka kematian ibu dan bayi) yang tersebar di 15 desa dan 10 desa stunting.

Penjajakan Kerjasama Para Pihak Untuk Mendukung Program MADANI
Identifikasi mitra potensial untukk mendorong pelaksanaan program madani
Sebagai upaya untuk meminta komitmen kerjasama kemitraan dengan pemerintah daerah melalui rancangan program kegiatan yang ditujukan untuk meningkatkan kapasitas CSO (Community Social Organization), layanan publik, legitimasi dan demokratisasi di Kabupaten Sukabumi.

Learning Forum Stakeholder Analisis
Kegiatan learning Forum stakeholder analisis Yayasan Sabadesa ini dalam menginventarisir CSO yang ada di Kabupaten Sukabumi yang akan tergabung dalam mitra Simpul Belajar terkait Penurunan AKI-AKB (angkat kematian ibu dan bayi) yang ada di Kabupaten Sukabumi.
Kegiatan stakeholder analisis ini dimaksudkan untuk memilah tingkat pengaruh dan kepentingan setiap CSO agar pihak-pihak yang terlibat bisa tepat sesuai dengan tujuan dari program Usaid Madani.

Lokakarya Pembentukan Simpul Belajar Madani
SIMPONI (Simpul Belajar CSO Untuk Sukabumi)
Sabadesa menggelar kegiatan Lokakarya pembentukan simpul belajar madani di Hotel Rafflesia-Sukabumi. Kegiatan tersebut diikuti oleh Pengurus inti Sabadesa, Tim Program-FC MADANI dan 6 (Enam) pimpinan CSO (civil society organization) yaitu FITRA (Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran), LENSA (Lembaga Penelitian Sosial Agama), LKNU (Lembaga Kesehatan Nahdatul Ulama), SBMI (Serikat Buruh Migran Indonesia), PPSW (Pusat Pengembangan Sumberdaya Wanita) , dan NA (Nasyiatul Aisyiyah).

Penguatan SIMPONI (Simpul Belajar CSO Untuk Sukabumi)
Pertemuan konsolidasi ini sebagai tindak lanjut Lokakarya Pemberntukan Simpul Belajar, hasil dari kesepakatan bersama dalam rangka lokakarya Pembentukan Mitra Inti Simpul Belajar Madani yang di sepakati menjadi Presidium yang terdiri dari 7 CSO dengan nama SIMPONI (Simpul Belajar Untuk Sukabumi).
Di masa depan, SIMPONI juga dapat mengambil peran dalam mengawal proses pembangunan dengan menggunakan pendekatan Perencanaan dan Penganggaran Responship Gender (PPRG) dan Pengarusutamaan Gender.

Pelatihan Penyusunan Laporan Standar Donor
SIMPONI (Simpul Belajar CSO Untuk Sukabumi)
Melalui kegiatan ini diharapan setiap staf dapat Memahami sistematika penyusunan laporan sesuai standarisasi donor khususnya penyusunan laporan program yang sedang digarap bersama Usaid MADANI dengan Sabadesa serta pelaksana program untuk fokus terhadap tupoksi dan menjadikan prioritas kerja, tentunya dengan semangat dan inovasi yang tinggi.

SIMPONI (Simpul Belajar CSO Untuk Sukabumi) Gelar Acara Forum Charter
Tujuan dari Kegiatan Forum Charter SIMPONI ini adalah Penetapaan Perwakilan Kedua Anggota Presidium “Second Player” sekaligus Penandatanganan ulang Berita Acara Kesepakatan Bersama Pembentukan SIMPONI, Penyusunan Aturan Main Forum, Rencana Jangka Pendek, Dan Hal lain Yang dianggap Penting Oleh Presidium. ungkap Manager Program Madani Syofiyulloh

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Terima SIMPONI
“kami menyambut baik apa yang direncanakan oleh temen-temen CSO ini yang ingin ikut berkontribusi berkolaborasi dengan pemerintah dalam percepatan penurunan AKI AKB dan stanting serta percepatan pelayanan bagi masyarakat ini”.
segera susun rencana kerjanya lalu kita sinkronka dengan SKPD terkait, Kita juga akan siapkan dan bentuk satgas Percepatan penurunan AKI AKB dan stunting untuk memberikan payung hukum bagi para pihak yang akan terlibat dan temen-temen SIMPONI kita akan masukan dalam satgas tersebut. Pungkas zainul

Pelatihan Mitra Utama MADANI dan Anggota Simpul Belajar
Sala satu tujuan dari pembentukan dan pelaksanaan forum pembelajaran yaitu untuk memberikan ruang bagi masyarakat sipil untuk belajar bersama dan melakukan aksi bersama dalam meningkatkan kapasitas organisasi dan menangani isu-isu tertentu di tingkat kabupaten.
“saya kagum dengan solidaritas serta dedikasi tim sabadesa yang telah memberikan inkind contribution dalam rangka mengsukseskan pelatiha SIMPONI ini. Saya juga berharap dengan kegiatan ini kapasitas anggota presidium SIMPONI bisa lebih meningkat dan semakin solid.”

Bangun Pemerintahan yang Kolaboratif Kesbangpol Gandeng Sabadesa
“saya sangat mengapresiasi temen-temen yang mau berkolaborasi membantu pemerintah daerah oleh karenanya kita tunggu ide-ide, gagasan yang inovatif dari temen-temen CSO, namun sementara ini kita berikan ruang kepada temen-temen sabadesa untuk terlibat dalam kegiatan pemerintah khususnya di kegiatan Kesbangpol yang sedang kita lakukan diantaranya kegiatan pendidikan kebangsaan kepada masyarakat.” Paparnya.

Sabadesa Sharing Hasil Basic Training Bersama Anggota SIMPONI
Bayu permana selaku tim penyusun Renstra organisasi, bayu menyampaikan “Pada dasarnya saya selaku direktur sabadesa sekaligus penyusun Renstra Organisasi sabadesa dalam kegiatan ini tidak bermaksud untuk menggurui ataupun mendikte Anggota Presidium SIMPONI yang dalam hal ini masuk di simpul belajar madani, akan tetapi saya hanya menyampaikan apa yang saya dapat dari hasil Basic Training yang diselenggarakan oleh USAID-MADANI kepada Mitra utama dalam membantu membangun sebuah organisasi yang profesional agar sabadesa mampu menjadi organisasi yang mandiri, saya juga selaku koordinator Prisidium ingin berbgai pengalaman berharga saya kepada para anggota simpul belajar agar yang maju dan mandiri secara organisasi bukan hanya sabadesa akan tetapi minimal anggota simpul belajar”. ungkapnya

Sabadesa Fasilitasi FGD antara PEMDA dan SIMPONI tentang Penanganan AKI-AKB di Masa Pandemi
Sabadesa sebagai mitra utama beserta simpul belajar USAID-MADANI gelar FGD bersama dengan SKPD sebagai stakeholder pemerintah dalam urusan AKI-AKB dan stunting di Kabupaten Sukabumi. Dalam kegiatan FGD tersebut dihadiri oleh 27 orang peserta teridiri dari dari unsur pemerintah Dinas Sosial, DP3A, DPMD dan Dinas Kesehatan sedangkan unsur CSO terdiri dari Sabadesa, Naisyiatul Aisyiah, SBMI, LENSA, FITRA, PPSW, dan LKNU. Kegiatan ini secara umum bertujuan untuk mendiseminasikan hasil program USAID MADANI di Kabupaten Sukabumi kepada pihak terkait dalam rangka menjaga komitmen dan dukungan terhadap pelaksanaan program.

TIM REMDEC Kunjungi Sekretariat Sabadesa

Sabadesa bangun kolaborasi dengan Dinkes Kab. Sukabumi
sabadesa.id – tim program MADANI-Sabadesa berkoordinasi dengan pihak dinas kesehatan Kabupaten Sukabumi untuk membangun kesepahaman dan membangun pola hubungan antara sabadesa dan dinkes. pertemuan tersebut dilaksanakan di Botram Resto yang beralamat di Jl. Surya Kencana No.29, Selabatu, Kec. Cikole, Kota Sukabumi. yang di hadiri oleh 3 orang tim program 1 dari yayasan sabadesa dan 4 orang dari dinas kesehatan. (22/12)
dalam pertemuan tersebut dibahas posisi sabadesa dalam hubungannya dengan dinas kesehatan, hubungannya dengan SIMPONI dan hubungannya dengan Dinas terkait. Sarip Hidayatulloh selaku asisten program menyampaikan bahwa “Sabadesa sebagai mitra utama MADANI menjadi liding sektor dari setiap CSO khusunya dari SIMPONI, sedangkan dinas Kesehatan menjadi liding sektor dari dinas-dinas terkait”.

Sistem Zonasi Rumah Sakit Pangkas Lamanya Waktu Rujukan
Sistem rujukan merupakan suatu sistem jaringan fasilitas pelayanan kesehatan yang memungkinkan terjadinya penyerahan tanggung jawab secara timbal balik atas masalah yang timbul, baik secara vertikal maupun horizontal ke fasilitas pelayanan yang lebih kompeten, terjangkau, rasional dan tidak dibatasi oleh wilayah administrasi. Diharapkan dengan adanya sistem rujukan pasien dapat pertolongan pada fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih mampu sehingga jiwanya dapat terselamatkan, selain itu dengan adanya sistem rujukan, diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kesehatan yang lebih bermutu.

Update Data CSO, Sabadesa Sosialisasikan Penggunaan Aplikasi ODK Callect
“Permasalahan data CSO hampir sama disetiap kabupaten, MADANI dalam hal ini melalui Lead Partner (LP) berkomitment untuk membantu pemerintah dalam mengelola data yaitu dengan pemutahiran data CSO. Tentu banyak cara untuk memutakhirkan data tersebut, Namun yang bisa kita lakukan ini melalui aplikasi ODK Collect. Selain lebih mudah juga penggunaannya bisa secara offline menyesuaikan dengan daerah yang bermasalah dengan jaringan internet.
“Budi Wijoyo”

Sabadesa Hadiri Rapat Kolaborasi Roadmap Kesbangpol-MADANI
Dian memaparkan Paradigma kerjasama MADANI dengan Kesbangpol sesungguhnya mendorong paradigma baru dimana Kesbangpol memiliki peran strategis yang lebih luas dari stabilitas politik, menjadi aktor penting dalam mendorong tata kelola pemerintahan kolaboratif antara Pemerintah dengan Organisasi Masyarakat Sipil yang efektif dan akuntabel, di Kabupaten Sukabumi. Hal ini menjadi bagian penting dari kesepakatan USAID dengan Kemenkumham pada Program MADANI.

Jurus Jitu Camat Menurunkan Angka AKI-AKB Di Sukabumi
Tingginya angka kematian ibu dan bayi disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya masih banyaknya penanganan kelahiran secara tradisional (dukun beranak), telatnya penanganan secara medis, Psikologis masyarakat yang tidak mau di tangani medis, serta minimnya pendapatan ekonomi Masyarakat sehingga terkendala biaya. Dari faktor-faktor tersebut kita mengambil langkah kebijakan strategis untuk menenakan angka kematian ibu dan bayi.
“Dodi Rukman Meidianto”

Nasib Pertuni Sukabumi Dimasa Pandemi
“kami sulit mendapatkan akses informasi untuk mendapatkan bantuan bagi anggota kami, apalagi bagi mereka yang tidak aktif di organisasi karena keterbatasannya dalam mengurus administrasi. Ujarnya. Lebih lanjut Siti menyampaikan Sekarang ini anggota yang tergabung di PERTUNI Kab. Sukabumi Tidak kurang dari 100 orang anggota dengan berbagai macam mata pencaharian. Ada tukang pijit, berjualan pakaian, pengrajin keripik, warung, telor asin dan lain sebagainya. ungkap Siti Maesaroh

Sabadesa-Refleksi Satu Tahun Pertama Program MADANI
Pada sisi perubahan prilaku dan pola pikir pengurus khususnya terkait isu tematik AKI dan AKB. Kami merasakan tumbuhnya perhatian khusus dalam merespon dan menganalisa kebijakan anggaran desa yang terkait dengan program untuk ibu dan bayi. Dimana sebelum kami terlibat pada program MADANI, yang kami analisa dari dokumen perencanaan desa (APBDesa) seputar kebijakan pemberdayaan ekonomi dan infrastruktur desa saja. Tetapi sekarang, isu AKI dan AKB secara perlahan menjadi tema diskusi dalam aktifitas keseharian sabadesa. Bahkan sistem informasi desa yang kami jalankan di desa juga terdorong untuk mengolah data-data ibu hamil dan bayi sebagai bahan informasi kebijkan pemerintah desa.

Sabadesa Libatkan Kelompok disabilitas dalam Penurunan AKI-AKB di Kabupaten Sukabumi
Ramdan selaku kepala desa Cicareh dalam sambutannya mengucapkan apreasiasi dan ucapan terimakasih kepada sabadesa yang bisa menggelar kegiatan di kantor desanya dan ini menyadarkan secara pribadi bahwa ada golongan yang memang sering terabaikan dalam pengambilan kebijakan yaitu kaum disabilitas. kedepan kita akan libatkan kaum disabilitas dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan pemerintah desa terutama dalam hal musyawarah yang dilaksanakan desa.

Sabadesa Gandeng Semua Pihak Dalam Menyusun Roadmap Posyandu Remaja
inisiatif Revitalisasi posyandu remaja ini juga mendapatkan respon yang baik dari kepala dinas kesehatan yang hadir mewakili Bupati Sukabumi untuk membuka acara secara resmi. Dalam sambutannya kedis kesehatan Harun Alrasyid berharap posyandu remaja agar segera terbentuk agar terjadi pemahaman yang nenyeluruh kepada masyarakat khususnya pada remaja tentang 5T ( Testing, Tracking, Tresing, Treatment, Telling) dan 5M (menjaga jarak, Mencuci tangan, Menghindari kerumunan, memakai masker, mengurangi aktifitas) sehingga selain dari menurunkan AKI-AKB juga mampu menekan angka laju penularan covid19. tegasnya
Dapatkan infromasi lebih lanjut
Panitia Selenggarakan Rapat Finalisasi Pelaksanaan Festival Inovasi Posyandu Remaja Kabupaten Sukabumi
Sabadesa.id-Sukabumi, 6 Juli 2023 - Panitia Festival Inovasi Posyandu Remaja Kabupaten Sukabumi telah mengadakan rapat penting pada hari ini di aula gedung KPA. Rapat ini bertujuan untuk menyepakati pelaksanaan kegiatan festival yang akan diselenggarakan dalam...
Sabadesa Gandeng KNPI Sukabumi Untuk Pengembangan Organisasi Kemasayarakatan Pemuda di Sukabumi
sabadesa.id-Sukabumi. Sabadesa Institute dan DPD KNPI Kabupaten Sukabumi tandatangani Nota Kesepahaman dan perjanjian kerjasama dalam rangka pelaksanaan pembinaan organisasi kemasyarakatan pemuda di Kabupaten Sukabumi. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari selasa, 12...
Siswa SMAN 1 Pelabuhanratu Menjadi Target SIMPONI
Upaya sosialisasi edukasi tentang kesehatan remaja terus dilakukan oleh SIMPONI sebagai upaya penyebarluasan informasi serta edukasi kepada para remaja di Kabupaten Sukabumi. Kali ini Diary SIMPONI berkunjung ke SMA Negeri 1 Pelabuhanratu yang beralamat di Jl....
Sabadesa Menggelar Kegitatan FGD untuk Penurunan AKI-AKB Di Sukabumi
Sabadesa.id-Sebagai upaya meningkatkan partisipasi masyarakat guna percepatan penurunan angka kematian ibu dan bayi baru lahir dan stunting di Kabupaten Sukabumi, sabadesa mengadakan focus grup discussion tentang "pendampingan desa dalam rangka peningkatan layanan...
Jangan ragu untuk menghubungi kami