Sabadesa,or.id, Sukamantri – Indonesia sebagai salah satu negara dengan penetrasi internet yang tinggi, telah melahirkan banyak talenta kreatif yang sukses menjadi content creator. Prospek content creator di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang positif seiring dengan perkembangan industri konten digital. Dengan memanfaatkan peluang yang ada, bersikap kreatif, dan terus mengembangkan keterampilan, content creator dapat meraih kesuksesan dalam karir mereka. Sementara itu, penting juga untuk tetap memahami etika konten digital dan menghadapi tantangan dengan sikap yang positif

“Belum lama ini, masyarakat Kabupaten Sukabumi dibuat heboh dengan viralnya salah satu creator dengan gaya joged ayam pethuk telah berhasil menghidupkan produktifitas warga salah satu desa di Kecamatan Cikembar. Fenomena tersebut memicu lahirnya semangat khususnya di kalangan Gen Millenial dan Gen Z, untuk berlomba – lomba menjadi Content Creator baru,” kata Duta Digital Kabupaten Sukabumi, Moch. Caesar Maulana, dalam kegiatan “Pelatihan Fotografi dan Videografi” di Sukamantri pada 25 Desember 2024.

Caesar menambahkan, langkah untuk mendukung adanya sebuah content Pengurus Ruang Komunitas Digital Desa Sukamantri menggelar kegiatan Pelatihan Fotografi dan Videografi yang diperuntukkan bagi warga desa. Kegiatan ini bertujuan agar peserta bisa memaksimalkan potensi desa bisa dijadikan sebuah content yang mendatangkan pundi – pundi rupiah, ” jelasnya.

Abdul Aziz sedang memberikan materi pelatihan bertempat di Aula Desa Sukamantri, 25/12/24. (Dok. Ramli)Dalam kesempatan yang sama, Abdul Azis editor video Sabadesa Institute, salah satu narasumber pada kegiatan Pelatihan, mengatakan di tengah maraknya era digital, profesi content creator semakin menjadi sorotan. Dalam dunia digital yang penuh dengan informasi, proses kreasi konten yang menarik perhatian, menjadi kunci keberhasilan. Para content creator perlu memahami beberapa langkah penting dalam menghasilkan konten yang dapat mencuri perhatian audiens.

‘’Membuat konten kita harus punya personal branding, konsistensi, ide orisinal, kreatif, interaksi positif dengan pengikut untuk membangun kehadiran yang solid di dunia digital dan sebisa mungkin konten yang kita buat bukan hanya sebatas konten, tetapi juga bercerita atau memiliki unsur story telling.’’ ucapnya.

Azis berharap pelatihan ini dapat meningkatkan kemampuan masyarakat desa dalam memproduksi konten video berkualitas yang dapat digunakan untuk promosi potensi desa, pendidikan, atau kebutuhan lainnya.**

Bagikan Berita