Sukabumi, Rabu, 5 November 2024 – Tim Program Sabadesa Intitute mengunjungi Kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sukabumi, Palabuhanratu. Menurut Sarip Hidayatullah, Direktur Sabadesa mengatakan kegiatan audiensi ke Dinas Lingkungan Hidup sebagai rencana tindaklanjut dari kegiatan lokakarya 2 sekaligus penguatan kolaborasi antar pihak dalam membangun jejaring kemitraan di level Kabupaten.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh pengurus Sabadesa Intitute, Bidang Tata Lingkungan, Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan dan Bidang Kemitraan dan Penataan Hukum Lingkungan dari Dinas Lingkungan Hidup. Kegiatan diawali dengan paparan hasil riset oleh tim Sabadesa Institute, selanjutnya dari pihak Dinas Lingkungan Hidup memberikan tanggapan dan diakhiri diskusi tanya jawab.

Foto Bersama Tim Sabadesa Institute dan Dinas Lingkungan Hidup. /Dok. Aula DLHDalam hal riset terhadap kawasan perlindungan Sungai Cicatih, tim program Sabadesa menggunakan konsep pengetahuan tradisional patanjala. Kemudian berdasarkan data lapangan Sungai Cicatih memiliki ukuran panjang 54 kilometer. Lalu tim Sabadesa menggunakan teknik slovin untuk menentukan titik sampel. Sehingga wilayah penelitian kawasan perlindungan Sungai Cicatih dibagi menjadi 18 titik sampel (TS).

Setelah tim melakukan penelusuran dan kajian lapangan, ditemukan fakta bahwa kawasan perlindungan Sungai (KPS) wilayah aliran Sungai Cicatih dalam kondisi lara teumbeuy/Kritis Awal. “ujar, Sarip”.

Deni perwakilan Bidang Tata Lingkungan mengatakan apresiasi atas kedatangan tim Sabadesa ke kantor Dinas Lingkungan Hidup. Lalu ia menyampaikan kondisi curah hujan yang cukup tinggi selama 2 hari mengguyur wilayah Kabupaten Sukabumi, berdampak terjadinya longsor, banjir dan pergerakan tanah di beberapa Kecamatan dan Desa. Hal tersebut diakibatkan oleh kondisi lingkungan yang mengalami perubahan secara siginfikan sehingga Dinas Lingkungan Hidup memandang perlu adanya kajian khusus terkait tata kelola lingkungan yang ada di wilayah Kabupaten Sukabumi.

Mengingat pentingnya proses peninjauan kembali terhadap tata kelola lingkungan hidup di wilayah Kabupaten Sukabumi tentu perlu adanya kolaborasi antar pihak. Berdasarkan kewenangan Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, pihaknya akan menyusun program kolaborasi dengan berbagai OPD termasuk Sabadesa dalam bentuk Program Pemulihan Lingkungan dalam jangka pendek, menengah dan jangka panjang.

Kemudian ia menambahkan bahwa“konsep patanjala yang dijadikan sebagai basis pengetahuan dalam kegiatan riset sabadesa perlu disebarluaskan kepada semua pihak.”Ujar, Deni”

Setelah diskusi dilakukan, Tim Program Sabadesa berpandangan bahwa pentingnya gerakan kolaborasi antar pihak untuk menyelesaikan masalah lingkungan. Lalu, kami berharap Dinas lingkungan Hidup bisa menjadi leader terhadap penataan dan pemulihan lingkungan.“Tutup, Sarip”

Bagikan Berita