Penyandang Tuna Netra di Kabupaten Sukabumi yang tergabung dalam Persatuan Tunanetra Indonesia (PERTUNI) merasakan dampak yang sangat luar biasa di tengah pandemi, selain kehilangan mata pencahariannya, juga bantuan dari pemerintah terasa sulit didapatkan.

Saat ditemui tim sabadesa dikediaman Ketua sekaligus sekretariat PERTUNI Kabupaten Sukabumi Siti Maesaroh yang beralamat di Kp. Nangkaleah RT 011 RW 001 Desa Cicareuh Kecamatan Cikidang, “kami sulit mendapatkan akses informasi untuk mendapatkan bantuan bagi anggota kami, apalagi bagi mereka yang tidak aktif di organisasi karena keterbatasannya dalam mengurus administrasi. Ujarnya. Lebih lanjut Siti menyampaikan Sekarang ini anggota yang tergabung di PERTUNI  Kab. Sukabumi Tidak kurang dari 100 orang anggota dengan berbagai macam mata pencaharian. Ada tukang pijit, berjualan pakaian, pengrajin keripik, warung, telor asin dan lain sebagainya.

Selain kehilangan mata pencaharian, bantuan dari pemerintah pun dirasa belum banyak berpihak kepada kami. sebelum pandemi melanda saja menurut Siti, masih banyak anggota kami yang belum mendapat program pemerintah seperti bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan program keluarga harapan (PKH) dan Bantuan Lainnya. Bahkan ditengah pandemi sekarang ini kami pernah mengajukan bantuan sosial kepada pemerintah untuk anggota kami sebanyak 42 orang. Dan Alhamdulillah mendapatkan walaupun hanya satu kali saja mendapat paket sembako.

Harapan kami kedepan adanya tempat untuk dijadikan sekretariat, karena dulu kami numpang di Yayasan Tuna Islam, namun sekarang tidak lagi dikarenakan yayasannya sudah tidak efektif. kami menginginkan sekali adanya sekretariat yang dimana sekretariat tersebut akan kami jadikan berbagai aktifitas terutama pelatihan keterampilan untuk membantu teman-teman agar mampu mandiri secara ekonomi. Sementara ini jika ada kegiatan kami kadang bertemu di rumah saya, atau dirumah anggota yang strategis yang tidak keberatan. Menurut siti, kami sudah berupaya mencari bantuan anggaran dengan melaksanakan Audiensi ke DPRD Kab. Sukabumi. Harapan kami kedepan pemerintah dapat membantu.

Pasangan usia Subur pun banyak yang tegabung di PERTUNI, dalam hal ini sepengetahuan saya kata siti, di komunitas kami pun pernah terjadi kasus AKI/AKB, dan tentunya kedepan ini harus jadi perhatian pemerintah. Pungkasnya.

Bagikan Berita