Pelabuanratu Sukabumi – Yayasan Saba Desa, yang bekerja sama dengan Dewan Kebudayaan Daerah, menyampaikan materi terkait Objek Pemajuan Kebudayaan (OPK) kepada tim penyusun Pokok Pikiran Pemajuan Kebudayaan Daerah (PPKD) Kabupaten Sukabumi melalui Dinas Kebudayaan Daerah. Kegiatan yang berlangsung di kantor Dinas Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (DISBUDPORA) pada Selasa (5/11/2024)
Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, dokumen Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah mencakup kondisi faktual dan permasalahan kebudayaan di daerah, serta solusi yang diusulkan. OPK sendiri mengacu pada elemen kebudayaan yang menjadi fokus pemajuan kebudayaan, meliputi pengetahuan tradisional, tradisi lisan, dan manuskrip yang memiliki nilai sejarah.
Dalam kesempatan ini, Sarip Hidayatulloh, Direktur Eksekutif Yayasan Saba Desa atau Sabadesa Institute, memperkenalkan peran lembaganya di Kabupaten Sukabumi dan menyampaikan pandangannya terkait sistem pengetahuan tradisional dalam penetapan kawasan atau tata ruang sebagai bagian dari OPK.
“Saya ucapkan terima kasih kepada Sekretaris Dinas dan Kepala Bidang Kebudayaan yang telah menerima kami. Kami datang dari Saba Desa dan Dewan Kebudayaan untuk memberikan masukan terkait muatan materi dalam dokumen PPKD ini,” ujar Sarip.
Sementara itu, Taofik Ar Rohman, anggota Dewan Kebudayaan Daerah yang akrab disapa Kang Opik, menegaskan pentingnya menjaga sistem pengetahuan tradisional ini agar tercantum dalam PPKD. Menurutnya, Kabupaten Sukabumi memiliki sistem pengetahuan berbasis tradisi yang mengatur hubungan antara manusia dan alam. Namun, hingga saat ini belum ada metode yang sistematis dan ekosentris dalam penetapan kawasan dan tata ruang.
“Penetapan kawasan dan tata ruang umumnya masih bersifat kondisional dan sering kali mengacu pada konsep kolonial yang tidak relevan. Padahal, leluhur masyarakat Sunda sudah lama hidup berdampingan dengan alam dan memiliki relasi yang mapan, seperti konsep Patanjala dalam penataan wilayah,” jelas Opik.
Pernyataan ini mendapat tanggapan positif dari Yanti Irianti, Sekretaris Dinas Kebudayaan sekaligus Sekretaris Tim Penyusun PKKD. “Kami berterima kasih kepada Saba Desa Institute atas saran dan masukannya. Ini akan menjadi kontribusi penting untuk penyempurnaan dokumen PPKD kami,” ungkap Yanti.
Kepala Bidang Kebudayaan, Asep Saepudin, juga menyampaikan apresiasinya, “Kami terbuka untuk semua usulan OPK karena Sukabumi kaya akan budaya yang beragam, termasuk tradisi lisan, manuskrip, dan pengetahuan tradisional. Semua ini perlu kita jaga dan lestarikan melalui dokumen PPKD ini,” tutup Asep.
Pertemuan ini menunjukkan adanya sinergi antara pemerintah, lembaga kebudayaan, dan masyarakat sipil dalam upaya melestarikan dan memajukan kebudayaan lokal untuk masa depan. Dan ini merupakan langkah konkret untuk mendukung pemerintah dalam menjaga dan memajukan kebudayaan lokal.